JMS || Bandar Lampung
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung menunjukkan komitmennya dalam mendukung Program Akselerasi Ketahanan Pangan yang dicanangkan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dengan menggelar panen raya kangkung pada Selasa (22/04).
Kegiatan ini tak hanya sekadar panen, tetapi juga menjadi simbol kuat perubahan dan pemberdayaan dari balik jeruji besi.
Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung, Ade Kusmanto, menyampaikan bahwa program pertanian ini merupakan bagian dari pembinaan berkelanjutan yang berfokus pada keterampilan praktis bagi warga binaan.
“Kami ingin warga binaan tidak hanya menjalani masa pidana, tetapi juga mendapat kesempatan membangun keterampilan dan semangat produktif. Panen raya ini menjadi bukti bahwa lapas bisa menjadi pusat kegiatan positif,” ujarnya.
Kangkung yang dipanen merupakan hasil kerja keras warga binaan yang mengelola langsung lahan pertanian di lingkungan lapas. Menariknya, hasil panen ini tidak hanya dikonsumsi secara internal, tetapi juga memiliki potensi untuk dijual ke luar, membuka jalan bagi pemberdayaan ekonomi warga binaan.
Program ini sejalan dengan arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan agar seluruh unit pelaksana teknis memaksimalkan potensi lahan yang ada guna mendukung ketahanan pangan nasional.
Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat peran Lapas sebagai lembaga pembinaan, bukan sekadar tempat menjalani hukuman,” jelasnya.
Tak berhenti di kangkung, Lapas Narkotika Bandar Lampung siap mengembangkan program ini lebih jauh dengan menambah jenis tanaman pertanian serta memperluas kerja sama dengan instansi luar. “Diharapkan, warga binaan yang mengikuti program ini dapat memiliki keterampilan yang berguna saat kembali ke masyarakat,” pungkasnya.
Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa masa hukuman bisa menjadi awal baru untuk hidup yang lebih produktif dan bermakna.
(Humas / Herlan)